1.
Pengertian Media
Pembelajaran
Arti umum dari media pembelajaran
adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala yang dapat membantu proses
belajar mengajar dapat disebut dengan media pembelajaran. Kata media sendiri
berasal dari bahasa Latin yang berbentuk jamak dari kata Medium yang berarti
pengantar, penyalur atau perantara. Media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat mengantarkan, menyalurkan dan menjadi perantara materi dapat
dipahami dan dimengerti siswa disaat pembelajaran berlangsung.
2. Landasan Teoritis penggunaan Media Pembelajaran
a. Landasan Psikologis Media Pembelajaran
Landasan psikologis dalam media
pembelajaran ialah alasan mengapa media pembelajaran digunakan meninjau kondisi
pembelajar dan bagaimana proses belajar itu terjadi. Perubahan perilaku dapat
berupa bertambahnya pengetahuan, ketrampilan atau kecekatan dan berubahnya
sikap seseorang yang telah belajar. Pengetahuan dan pengalaman diperoleh
melalui alat indera pembelajar. Oleh karena itu diperlukan rangsangan (menurut
teori Behaviorisme) atau informasi (menurut teori Kognitif), sehingga respons
terhadap rangsangan atau informasi yang telah diproses akan menjadi hasil belajar
yang diperoleh.
Jean Piaget mengemukakan bahwa
seseorang memiliki tingkatan berfikir sesuai dengan perkembangan usianya.
Menurut Piaget perkembangan berfikir itu mulai tingkat sensori motor (0-2th),
tingkat pra operasional (2-7th), tingkat operasional kongkrit (7-11th), dan
tingkat operasi formal (11 - ke atas). Manusia belajar melalui pergaulannya
dengan lingkungannya. Dalam pengenalan lingkungan itu, pebelajar melalui tiga
tahapan belajar, yaitu tingkat kongkrit, tingkat skematis dan tingkat abstrak.
b. Landasan Historis Media Pembelajaran
Landasan historis media
pembelajaran adalah rational penggunaan media pembelajaran ditinjau dari
sejarah konsep istilah media digunakan dalam pembelajaran. Perkembangan konsep
media pembelajaran sebenarnya bermula dari lahirnya konsepsi pengajaran visual
atau alat bantu visual sekitar tahun 1923. Yang dimaksud dengan alat bantu
visual dalam konsepsi pengajaran visual adalah setiap gambar, model, benda atau
alat yang dapat memberikan pengalaman visual yang nyata kepada pembelajar.
Kemudian kosep pengajaran visual
ini berkembang menjadi “audio visual instruction” atau “audio visual education”
yaitu sekitar tahun 1940. Sekitar tahun 1945 timbul beberapa variasi nama
seperti “audio visual materials”, “audio visual methods”, dan “audio visual
devices”. Inti dari kosepsi ini adalah digunakannya berbagai alat atau bahan
oleh guru untuk memindahkan gagasan dan pengalaman pembelajar melalui mata dan
telinga. Pemanfaatan konsepsi audio visual ini dapat dilihat dalam “Kerucut
Pengalaman” dari Edgar Dale.
Perkembangan besar berikutnya
adalah munculnya gerakan yang disebut “audio visual communication” pada tahun
1950-an. Perkembangan berikutnya terjadi sekitar tahun 1952 dengan munculnya
konsepsi “instructional materials” yang secara kosepsional tidak banyak berbeda
dengan konsepsi sebelumnya. Beberapa istilah yang merupakan variasi penggunaan
konsepsi “instructional materials” adalah “teaching/ learning materials”,
“learning resources”.
c. Landasan Teknologis Media Pembelajaran
Media pembelajaran sebagai bagian
dari teknologi pembelajaran memiliki enam manfaat potensial dalam memecahkan
masalah pembelajaran, yaitu:
1.
Meningkatkan produktivitas
pendidikan (Can make education more productive).
2.
Memberikan kemungkinan
pembelajaran yang sifatnya lebih individual (Can make education more
individual).
3.
Memberikan dasar yang lebih
ilmiah terhadap pembelajaran (Can give instruction a more scientific base).
4.
Lebih memantapkan
pembelajaran (Make instruction more powerful).
5.
Dengan media membuat proses
pembelajaran menjadi lebih langsung/seketika (Can make learning more
immediate).
6.
Memungkinkan penyajian
pembelajaran lebih merata dan meluas (Can make access to education more equal).
7.
Landasan Empirik Media
Pembelajaran
8.
Pebelajar yang memiliki
gaya visual akan lebih mendapat keuntungan dari penggunaan media visual, seperti
film, video, gambar atau diagram; sedangkan pebelajar yang memiliki gaya
belajar auditif lebih mendapatkan keuntungan dari penggunaan media pembelajaran
auditif, seperti rekaman, radio, atau ceramah guru.
3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Fungsi dari media pembelajaran sebagai
berikut :
1. alat bantu dalam pembelajaran
2. sumber belajar
3. memperjelas materi
4. membantu dalam bidang
ruang, waktu, tenaga dan daya indra
5. merangsang keinginan belajar
6. meningkatkan kemandirian belajar
7. pembelajaran lebih menarik
8. meningkatkan kualitas pembelajaran
9. pembalajaran dapat terlaksana kapanpun dan dimanapun
10. pembelajaran lebih interaktif
11. memberikan sikap positif terhadap siswa
Manfaat dari media pembelajaran
sebagai berikut:
1. Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak
nyata) menjadi konkret nyata.
2. Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat
berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya.
3. Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang.
4. Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar
terhadap suatu materi pembelajaran atau obyek.
5. Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi,
aktivitas, dan kreativitas belajar siswa.
6. Membantu siswa belajar secara individual, kelmpok, atau klasikal.
7.
8. Materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk
diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat.
9. Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi pembelajaran
sehingga siswa mudah mengerti.
10. Mengatasi ruang, waktu dan indera.
4. Media Pembelajaran yang Baik
Media pembelajaran yang baik
adalah media yang dapat memberikan rangsangan terhadap pembelajar dengan sebaik
mungkin sehingga pembelajar mampu menerima semua materi dan memberikan
perubahan dari pembelajaran tersebut.
No comments:
Post a Comment