yang saya punya

Sunday, 21 December 2014

GURU IDOLA DAN SISWANYA



Latar Belakang
Melihat pengalaman yang pernah saya alami saat waktu SMP, saya mempunyai guru matematika yang sangat terlampil memecahkan masalah. Beliau sangat cepat dan tepat memecahkan banyak soal-soal baik soal sekolah maupun soal olimpiade. Beliau juga sangatlah bersahabat dengan siswa-siswa. Sering kali dalam pembelajaran canda tawa menyelimuti pembelajaran. Beliau sangat berbeda dengan guru-guru yang ada dalam lingkup di SMP saya dulu. Dengan guru matematika seperti beliau saya semakin senang belajar matematika.
Kemudian melihat di perkuliahan STKIP Al Hikmah, saya juga belajar dengan dosen yang sangat berbeda-beda keahlian. Saya mempunyai dosen yang sangat berbeda-beda. Ada yang harus menerapkan pengertian-pengertian, ada yang harus dapat menerangkan kepada siswa-siswa, ada yang harus dapat mengerjakan dengan sistematis dan lain-lain. Sesuai dengan kepribadian saya, saya sangat ingin dapat menerangkan kepada siswa-siswa saya lebih ingin mendapatkan ilmu dari beliau. Sehingga saya lebih dekat dengan beliau darpada dosen yang lain. Bisa disebut beliau adalah dosen yang sangat diidolakan.
Pengalaman yang pernah saya alami membuat pertanyaan bahwa apakah pengaruh guru idola kepada siswa? Sebenarnya ada pengaruhnya atau tidak?

B. Hubungan Guru dengan Murid
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidik anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
 Guru idola adalah pendidik dan pengajar yang dapat mencuri hati atau perhatian siswa sehingga siswa sangat senang dengan pembelajaran dan selalu ingin belajar bersama dengan pendidik dan pengajar. Ciri-ciri guru idola adalah guru yang bersahaja, tampa pamrih, penuh canda dan bersahabat .
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Istilah Siswa Dalam Dunia Pendidikan di Indonesia ada banyak seperti siswa, mahasiswa, warga belajar, pelajar, murid dan santri.
Guru dengan siswanya pastilah melakukan interaksi sosial sehingga tidak bisa dipungkiri guru akan mempunyai kedekatan dengan siswanya. Kedekatan inilah yang dapat memberikan stimulus untuk mengubah kepribadian siswa di masa yang akan datang.
Didalam kedekatan individu satu dengan individu lain mempunyai faktor-faktor tertentu sehingga kedua individu dapat menjadi dekat atau akrab. Dan kita dapat mengatakan seperti itu dengan interaksi sosial. Proses interaksi sosial biasanya didasari oleh beberapa faktor, seperti sugesti, imitasi, identifikasi, simpati, motivasi, dan empati.
a.       Imitasi, adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. sebagai suatu proses, adakalanya imitasi berdampak positif apabila yang ditiru tersebut individu-individu yang baik menurut pandangan umum masyarakat. Akan tetapi, imitasi bisa juga berdampak negatif apabila sosok individu yang ditiru berlawanan dengan pandangan umum masyarakat. contoh : seorang siswa meniru penampilan guru yang tidak baik, seperti rambut gondrong. Tindakan seperti itu akan mengundang reaksi dari lingkungan sosial yang menilai penampilan itu sebagai urakan atau tidak sopan.
b.      Sugesti, adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh atau pandangan itu dan akan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya diperoleh dari orang-orang yang berwibawa dan memiliki pengaruh besar di lingkungan sosialnya. Akan tetapi, sugesti dapat pula berasal dari kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas, ataupun orang dewasa terhadap anak-anak. Cepat atau lambatnya proses sugesti ini sangat tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan keadaan fisik seseorang. sebagai contoh guru memberikan nasihat kepada siswanya untuk melakukan perilaku baik setiap hari. Tindakan itu dilakukan untuk mengarahkan dan memengaruhi siswanya agar berperilaku baik kepada semua orang.
c.       Identifikasi, adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi dinamakan idola ( kata idol berarti sosok yang dipuja ). Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan proses sugesti yang pengaruhnya amat kuat. Misalnya, seorang remaja mengidentifikasikan dirinya dengan seorang guru  yang ia kagumi. Lalu, ia akan berusaha mengubah penampilan dirinya agar sama dengan guru idolanya, mulai dari model rambut, pakaian, gaya bicara, bahkan sampai makanan kesukaan. Pada umumnya, proses identifikasi berlangsung secara kurang disadari oleh seseorang. Namun, yang pasti sang idola yang menjadi sasaran identifikasi benar-benar dikenal, entah langsung (bertemu, berbicara) ataupun tidak langsung (melalui media informasi).
d.      Simpati, adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasari atau didorong oleh keinginan-keinginan untuk memahami pihak lain untuk memahami perasaannya ataupun bekerja sama dengannya. Dibandingkan ketiga faktor interaksi sosial sebelumnya, simpati terjadi melalui proses yang relatif lambat.Namun, pengaruh simpati lebih mendalam dan tahan lama. Agar simpati dapat berlangsung, diperlukan adanya saling pengertian antara kedua belah pihak. Pihak yang satu terbuka mengungkapkan pikiran ataupun isi hatinya. Sedangkan pihak yang lain mau menerimanya. Itulah sebabnya, simpati menjadi dasar hubungan persahabatan.
e.      Motivasi, merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulasi yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan itu secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi dapat diberikan dari seorang individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok, atau kelompok kepada individu. Wujud motivasi dapat berupa sikap, perilaku, pendapat, saran, dan pertanyaan. Penghargaan berupa pujian guru kepada siswa berprestasi tinggi merupakan motivasi bagi siswa untuk belajar lebih giat lagi. Motivasi diberikan oleh orang-orang yang kedudukan atau statusnya lebih tinggi dan berwibawa. Mereka memiliki unsur-unsur keteladanan dan panutan masyarakat. misalnya : seorang ayah yang baik dan bijaksana, serta memberikan kasih sayangnya kepada anak dan istrinya adalah tokoh yang patut disegani bagi seluruh anggota keluarganya. apa yang dilakukan ayah akan menjadi motivasi bagi keluarganya untuk berbuat dan berperilaku sebaik ayahnya. contoh lain seorang kepala daerah yang berwibawa penuh kharisma menjalankan pemerintahan didaerahnya melalui serangkaian proses sosial untuk memotivasi warga agar berperan aktif dalam membangun daerah yang lebih sejahtera.
f.        Empati, adalah proses kejiwaan seorang individu untuk larut dalam perasaan orang lain. Baik suka maupun duka. Contohnya, kalau kita melihat orang mendapat musibah sampai luka berat, seolah-olah kita ikut menderita. kita tidak hanya merasa kasihan terhadap orang yang terkena musibah itu tetapi juga ikut merasakan penderitaannya. Demikian juga, kalau seorang teman dekat kita ada yang meninggal dunia, kita merasa kehilangan seolah-olah saudara kita sendiri yang meninggal dunia.
Dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kedekatan guru dan murid adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari anak didik dan pendidik dan faktor eksternal berasal dari lingkungan. Semua ini dapat mempengaruhi kedekatan murid dengan guru.

Simpulan
Dari paparan yang ada diatas maka kita dapat menjawab pertanyaan yang berada pada pendahuluan. Jawabannya adalah dari interaksi yang berlangsung diantara guru dan siswa yang mempunyai faktor dan pengaruh maka kita dapat bersimpulan bahwa guru dapat mempengaruhi siswa. Jika ada guru yang buruk maka siswa akan mendapatkan contoh yang buruk. Jika guru yang baik maka siswa akan mendapatkan contoh yang baik. Maka sangatlah berpengaruh posisi guru idola kepada siswanya karena kedekatannya guru dengan siswa.

1 comment: