Latar Belakang
Melihat
pengalaman yang pernah saya alami saat waktu SMP, saya mempunyai guru
matematika yang sangat terlampil memecahkan masalah. Beliau sangat cepat dan
tepat memecahkan banyak soal-soal baik soal sekolah maupun soal olimpiade.
Beliau juga sangatlah bersahabat dengan siswa-siswa. Sering kali dalam
pembelajaran canda tawa menyelimuti pembelajaran. Beliau sangat berbeda dengan
guru-guru yang ada dalam lingkup di SMP saya dulu. Dengan guru matematika
seperti beliau saya semakin senang belajar matematika.
Kemudian
melihat di perkuliahan STKIP Al Hikmah, saya juga belajar dengan dosen yang
sangat berbeda-beda keahlian. Saya mempunyai dosen yang sangat berbeda-beda.
Ada yang harus menerapkan pengertian-pengertian, ada yang harus dapat
menerangkan kepada siswa-siswa, ada yang harus dapat mengerjakan dengan
sistematis dan lain-lain. Sesuai dengan kepribadian saya, saya sangat ingin
dapat menerangkan kepada siswa-siswa saya lebih ingin mendapatkan ilmu dari
beliau. Sehingga saya lebih dekat dengan beliau darpada dosen yang lain. Bisa
disebut beliau adalah dosen yang sangat diidolakan.
Pengalaman
yang pernah saya alami membuat pertanyaan bahwa apakah pengaruh guru idola
kepada siswa? Sebenarnya ada pengaruhnya atau tidak?
B. Hubungan Guru dengan Murid
Guru adalah
pendidik dan pengajar pada pendidik anak usia dini jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti
ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas,
setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang
guru.
Guru idola adalah pendidik dan pengajar yang
dapat mencuri hati atau perhatian siswa sehingga siswa sangat senang dengan
pembelajaran dan selalu ingin belajar bersama dengan pendidik dan pengajar.
Ciri-ciri guru idola adalah guru yang bersahaja, tampa pamrih, penuh canda dan
bersahabat .
Siswa adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan
nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Istilah Siswa
Dalam Dunia Pendidikan di Indonesia ada banyak seperti siswa, mahasiswa, warga
belajar, pelajar, murid dan santri.
Guru dengan
siswanya pastilah melakukan interaksi sosial sehingga tidak bisa dipungkiri
guru akan mempunyai kedekatan dengan siswanya. Kedekatan inilah yang dapat
memberikan stimulus untuk mengubah kepribadian siswa di masa yang akan datang.
Didalam kedekatan
individu satu dengan individu lain mempunyai faktor-faktor tertentu sehingga
kedua individu dapat menjadi dekat atau akrab. Dan kita dapat mengatakan
seperti itu dengan interaksi sosial. Proses interaksi sosial biasanya didasari
oleh beberapa faktor, seperti sugesti, imitasi, identifikasi, simpati,
motivasi, dan empati.
a. Imitasi, adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah
laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. sebagai suatu proses,
adakalanya imitasi berdampak positif apabila yang ditiru tersebut
individu-individu yang baik menurut pandangan umum masyarakat. Akan tetapi,
imitasi bisa juga berdampak negatif apabila sosok individu yang ditiru
berlawanan dengan pandangan umum masyarakat. contoh : seorang siswa meniru
penampilan guru yang tidak baik, seperti rambut gondrong. Tindakan seperti itu
akan mengundang reaksi dari lingkungan sosial yang menilai penampilan itu
sebagai urakan atau tidak sopan.
b. Sugesti, adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu
pihak kepada pihak lain. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak
mengikuti pengaruh atau pandangan itu dan akan menerimanya secara sadar atau
tidak sadar tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya diperoleh dari orang-orang
yang berwibawa dan memiliki pengaruh besar di lingkungan sosialnya. Akan
tetapi, sugesti dapat pula berasal dari kelompok mayoritas terhadap kelompok
minoritas, ataupun orang dewasa terhadap anak-anak. Cepat atau lambatnya proses
sugesti ini sangat tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual,
dan keadaan fisik seseorang. sebagai contoh guru memberikan nasihat kepada
siswanya untuk melakukan perilaku baik setiap hari. Tindakan itu dilakukan
untuk mengarahkan dan memengaruhi siswanya agar berperilaku baik kepada semua
orang.
c. Identifikasi, adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi
dinamakan idola ( kata idol berarti sosok yang dipuja ). Identifikasi merupakan
bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan proses sugesti yang pengaruhnya
amat kuat. Misalnya, seorang remaja mengidentifikasikan dirinya dengan seorang
guru yang ia kagumi. Lalu, ia akan
berusaha mengubah penampilan dirinya agar sama dengan guru idolanya, mulai dari
model rambut, pakaian, gaya bicara, bahkan sampai makanan kesukaan. Pada
umumnya, proses identifikasi berlangsung secara kurang disadari oleh seseorang.
Namun, yang pasti sang idola yang menjadi sasaran identifikasi benar-benar
dikenal, entah langsung (bertemu, berbicara) ataupun tidak langsung (melalui
media informasi).
d. Simpati, adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik
dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasari atau didorong oleh
keinginan-keinginan untuk memahami pihak lain untuk memahami perasaannya
ataupun bekerja sama dengannya. Dibandingkan ketiga faktor interaksi sosial
sebelumnya, simpati terjadi melalui proses yang relatif lambat.Namun, pengaruh
simpati lebih mendalam dan tahan lama. Agar simpati dapat berlangsung,
diperlukan adanya saling pengertian antara kedua belah pihak. Pihak yang satu
terbuka mengungkapkan pikiran ataupun isi hatinya. Sedangkan pihak yang lain
mau menerimanya. Itulah sebabnya, simpati menjadi dasar hubungan persahabatan.
e. Motivasi, merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulasi
yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi
motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan itu secara kritis,
rasional, dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi dapat diberikan dari seorang
individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok, atau kelompok kepada
individu. Wujud motivasi dapat berupa sikap, perilaku, pendapat, saran, dan
pertanyaan. Penghargaan berupa pujian guru kepada siswa berprestasi tinggi
merupakan motivasi bagi siswa untuk belajar lebih giat lagi. Motivasi diberikan
oleh orang-orang yang kedudukan atau statusnya lebih tinggi dan berwibawa.
Mereka memiliki unsur-unsur keteladanan dan panutan masyarakat. misalnya :
seorang ayah yang baik dan bijaksana, serta memberikan kasih sayangnya kepada
anak dan istrinya adalah tokoh yang patut disegani bagi seluruh anggota
keluarganya. apa yang dilakukan ayah akan menjadi motivasi bagi keluarganya
untuk berbuat dan berperilaku sebaik ayahnya. contoh lain seorang kepala daerah
yang berwibawa penuh kharisma menjalankan pemerintahan didaerahnya melalui
serangkaian proses sosial untuk memotivasi warga agar berperan aktif dalam
membangun daerah yang lebih sejahtera.
f.
Empati, adalah proses
kejiwaan seorang individu untuk larut dalam perasaan orang lain. Baik suka
maupun duka. Contohnya, kalau kita melihat orang mendapat musibah sampai luka
berat, seolah-olah kita ikut menderita. kita tidak hanya merasa kasihan
terhadap orang yang terkena musibah itu tetapi juga ikut merasakan
penderitaannya. Demikian juga, kalau seorang teman dekat kita ada yang
meninggal dunia, kita merasa kehilangan seolah-olah saudara kita sendiri yang
meninggal dunia.
Dan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kedekatan guru dan murid adalah faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari anak didik dan
pendidik dan faktor eksternal berasal dari lingkungan. Semua ini dapat
mempengaruhi kedekatan murid dengan guru.
Dari paparan
yang ada diatas maka kita dapat menjawab pertanyaan yang berada pada
pendahuluan. Jawabannya adalah dari interaksi yang berlangsung diantara guru
dan siswa yang mempunyai faktor dan pengaruh maka kita dapat bersimpulan bahwa
guru dapat mempengaruhi siswa. Jika ada guru yang buruk maka siswa akan
mendapatkan contoh yang buruk. Jika guru yang baik maka siswa akan mendapatkan
contoh yang baik. Maka sangatlah berpengaruh posisi guru idola kepada siswanya
karena kedekatannya guru dengan siswa.
Informasi yang bagus. contoh aneka media pembelajaran kreatif membuat pembelajaran efektif dan menarik
ReplyDelete