yang saya punya

Friday, 30 January 2015

Stop "Valentines Day"

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Ya Akhi .....  Yu Ukhti....
Di zaman ini, kita sering dijumpakan dengan hari-hari yang dianggap spesial dari berbagai agama, negara dan orang-orang, seperti di agama kita "ISLAM" yaitu hari raya Idul Fitri, Idul Adha dan lain-lain. Sedangkan dari agama Kristen sendiri ada peringatan hari kenaikan Isa Al-Masih, hari Natal dan lain-lain pula. Dan masih banyak lagi sebagainya. Dan jika kita melihat hari yang sangat ditunggu oleh kaum muda pada bulan Februari, hari itu adalah "Hari Valentine" atau bisa disebut dengan  "Hari Kasih Sayang".


     SEJARAH HARI VALENTINE
Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang karena kesholehan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan penguasa Romawi pada waktu itu yaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai "upacara keagamaan".

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi "perayaan bukan keagamaan". Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis'  kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai "hari kasih sayang" juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu "kasih sayang" itu mulai bersemi "bagai burung jantan dan betina" pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang berarti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang "martyr" bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari arti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat  dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

PANDANGAN ISLAM
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?

Mari kita renungkan firman Allah SWT.:
17:36
“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)

Dalam Islam telah melarang kita untuk mengikuti sesuatu hal yang tidak kita ketahui asal usulnya karena semua yang kita lakukan akan diminta pertanggungjawabnya. Namun saat ini banyak orang Islam terutama pemuda dan pemudi Islam yang mengikuti perayaan yang mereka belum tahu asal-usulnya.

Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang mengikut kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.
Hadis Rasulullah SAW:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah SWT. dalam Surah Ali Imran (keluarga Imran) ayat 85 :
3:85
“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

Jadi dapat kita simpulakan dari sejarah dan pandangan Islam tentang hari Valentin adalah :
hari Valentin adalah syiar agama Nasrani lewat acara keagamaan yang kini telah berganti dengan acara pesta-pesta yang dapat menjerumus ke perzinaan. Memang baik jika kita memiliki rasa kasih sayang untuk setiap ikhwan atau akhwat tapi apakah dengan cara memberikan sesuatu atau memberikan rasa kasih sayang dengan diselimuti dengan nfsu dalam waktu sehari dalam setahun? Jika kita ingin menyampaikan rasa kasih sayang maka kita sebaiknya mengajak mereka lebih bertaqwa kepada Allah disetiap kesempatan kita. Islam memerintahakan kepada umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.
Maka sudah jelas, apapun alasannya kita tidak dapat menerima kebudayaan Import dari agama lain yang merusak Aqikad kita. Janganlah kita kotori aqidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Karena dikatakan TOLERANSI, Islamlah yang paling TOLERANSI di dunia ini.

Ingatlah juga pendapat Zulkifli Nordin dari Malaysia:

"VALENTINE" adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Spanyol. Paderi ini mengumumkan hari tersebut sebagai hari "kasih sayang" karena padanya Islam adalah ZALIM!!!  Tumbangnya Kerajaan Islam Spanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda Semua Ambil Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini karena hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Spanyol.

No comments:

Post a Comment