yang saya punya

Wednesday, 2 March 2016

konsep dasar dan pendekatan "MODEL PEMBELAJARAN"



1.       Model pembelajaran
a.       Konsep dasar model pembelajaran
Model pembelajrana adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap kegiatan (sintaks) keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan rangkaian kegiatan pembelaran yang dilakukan guru dan siswa.
b.      Strategi model pembelajaran
Strategi model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree).
c.       Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bnetuk kegiatan dalan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
d.      Teknik pembelajaran
Teknik pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Contohnya, metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang banyak membutuhkan teknik khusus, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
2.       Pendekatan pembeajaran
a.       Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah suatu pendekatan belajar menurut teori belajar Piaget. Menurut Piaget, manusia memiliki struktur kognitif yang berupa skemata, yaitu kotak-kotak informasi (skema) yang berbeda-beda. Konstruktivisme adalah suatu pendekatan yang menjadikan pengetahuan itu harus dibangun sendiri oleh siswa dan guru hanya menjadi fasilitator dalam pembangunan pengetahuan siswa.
b.      Pemecahan masalah
Pendekatan pemecahan masalah adalah suatu pendekatan yang memberikan kegiatan kepada siswa untuk selalu dapat memecahakan masalah dengan cara memberikan maslaah-masalah yan berawal sederhana menuju ke kompleks dan membiasakan siswa untuk memecahkan maslah tersebut dengan sendiri/mandiri. Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika. Pemecahan masalah mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Ketrampilan kemampuan memecahkan masalah meliputi ketrampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.
c.       Open ended
Pendekatan Open-ended merupakan salah satu upaya inovasi pendidikan matematika yang pertama kali dilakukan oleh para ahli pendidikan matematika Jepang. Menurut Shimada & Becker (1997) munculnya pendekatan open-ended berawal dari pandangan bagaimana menilai kemampuan siswa secara objektif kemampuan berfikir tingkat tinggi matematika.Pendekatan Open-Ended merupakan salah satu pengembangan yang muncul dari pendekatan pemecahan masalah.

d.      Contextual teaching learning (CTL)
Strategi Pembelajaran Kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami materi pelajaran dan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa mengetahuan dan terampil menerap pengetahuan  dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/konteks lainnya. Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning) juga dapat diartikan sebagai konsep belajar yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
e.      Realistik

Realistic mathematics education, yang diterjemahkan sebagai pendidikan matematika realistik (PMR), adalah sebuah pendekatan belajar matematika yang dikembangkan sejak tahun 1971 oleh sekelompok ahli matematika dari Freudenthal Institute, Utrecht University di Negeri Belanda. Pendekatan ini didasarkan pada anggapan Hans Freudenthal (1905 – 1990) bahwa matematika adalah kegiatan manusia. Menurut pendekatan ini, kelas matematika bukan tempat memindahkan matematika dari guru kepada siswa, melainkan tempat siswa menemukan kembali ide dan konsep matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata

No comments:

Post a Comment