Belajar
adalah salah satu yang relatif yang tetap dari perubahan perilaku sebagai
akibat dari pengalaman(Gino, 1998:5). Dari pernyataan tersebut maka disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu hasil dari pengalaman yang akhirnya dapat mengubah
perilaku yang relatif.
Dari paragraf
di atas maka dapat diidentifikasikan bahawa ada beberapa elemen penting untuk
mencirikan pengertian belajar adalah:
1. belajar
adalah perubahan perilaku yang belum tahu menuju perubahan yang baik maupun
buruk dan perubahan itu tidak harus segera nampak setelah proses belajar tetapi
dapat nampak di kesempatan yang akan datang.
2. belajar
merupakan suatu perubahan yang terjadi yang berawalan dari latihan dan
pengalamanan.
3. untuk
dapat disebut belajar maka harus ada kecakapan baru yang didapat dari waktu
relatif lama.
4. tingkah
laku yang mengalami perubahan dapat dilihat dari fisik maupun phisikis.
Dari
perubahan berikut maka dapat disimpulkan bahawa semua teori belajar mempunyai
prinsip yaitu belajar meliputi segala perubahan baik berpikir, pengetahuan,
informasi, kebiasaan, sikap agresiasi maupun pengertian. Dan ada salah satu teori belajar yang
dicetuskan untuk belajar mengubah perilaku yang ditekankan pada bagaimana
informasi diproses. Teori belajar tersebut adalah teori belajar kognitivisme.
Teori belajar
kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori
perilaku yang telah berkembang sebelumnya. Teori ini dikembangkan oleh Ausubel,
Bruner, dan Gagne. Dari tiga peneliti ini mempunyai penekanan yang berbeda-beda
namu tetap berpusat bagaimana belajar itu mempengaruhi cara berfikir.
Pengertian
teori kognitif tersebut berasal dari bahasa latin “Cognitare” artinya berfikir.
Dalam perkembangan selanjutnya istilah kognitf berkembang menjadi konsep umum
yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang
berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka,
pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,
pertimbangan, membayangkan, memperkirakana, berpiki dan keyakinan.
Teori ini
hadir karena para ahli psikologi tidak puass dengan penjelasan teori-teori yang
terdahulu. Mereka berpendapat bahwa tingkah lakuterbentuk didasarkan pada
kognitif, yaitu suatu perbuatan mengetahui atau perbuatan pikiran terhadap
situasi dimana tingkah laku itu terjadi.
Teori ini
menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas
mental yang terjadi dalam diri manusia yang melibatkan interaksi aktif dengan
lingkungannya sehingga memperoleh suatu perubahandalam bentuk pengetahuan,
pemahamanan, tingkah laku, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif
dan berbekas.
Dari
penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kognitif adalah salah satu ranah
dalam taksonomi pendidikan. Dan secara umum kognitif dapat diartikan potensi
intelektual yang terdiri dari beberapa tahapan.
Referensi
No comments:
Post a Comment